Senin, 07 September 2009

Seni Dan Kehidupan Masyarakat Gayo


Sebagai mana masyarakat lainnya di Indonesia, masyarakat Gayo merefleksikan cita rasa seninya melalui berbagai bentuk. Seni suara sebagai contoh, Seni ini hadir di tengah masyarakat Gayo dalam berbagai bentuk seperti Didong, Pepongoten, Sebuku, melengkan, munenes, saer dan lain sebagainya.

Sesuai dengan perkembangan zaman. Seni suara yang terdiri dari untaian kata-kata itu, kini banyak dikemas dalam bentuk Lagu Gayo yang diiringi alat musik yang lebih modern dengan berbagai aliran musik seperti Pop, Rock, Mars, Hymne, dangdut, bahkan musik exprimental, pengabungan antara instrument tradisonal dengan instrument modern.

Kemajuan teknologi turut mempengaruhi dunia seni suara di Kabupaten Aceh Tengah. Era 80-an seni suara hanya dikemas dalam pita kaset magnetik. Tidak setiap tahun terbit album lagu baru saat itu. di akhir era 90-an VCD sebagai media mulai dikenal luas oleh masyarakat. Dunia Seni suara di Aceh Tengah seakan booming, hampir setiap bulan diluncurkan album baru dalam bentuk pita magnetis maupun VCD. Bahkan dalam bulan bersamaan mungkin saja ada lebih dari satu album diluncurkan. Hebatnya lagi, kalau dulu di era 80-an untuk rekaman yang paling dekat tersedia di Medan, kini di Takengon-pun telah hadir studio rekaman baik yang profesional maupun amatir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar